Sambiloto banyak digunakan di Asia untuk menyembuhkan infeksi, demam, herpes, sakit tenggorokan, dan... berbagai penyakit infeksi lain. Anggota famili Acanthaceae ini mengandung Androgafolid, senyawa penting yang banyak terkandung dalam daun. Rasanya sangat pahit sehingga dijuluki king of bitter—biang pahit.
Sambiloto bersifat stimulator kuat sistem kekebalan yang beraksi dalam 2 cara: respon antigen spesifik dan respon kekebalan nonspesifik. Cara pertama berarti antibodi dibuat menetralisir serangan mikroba. Cara kerja kedua, sel-sel makrofag mencari dan menghancurkan makhluk asing.
Saat keduanya beraksi, sambiloto efektif melawan berbagai pembawa infeksi dan penyebab kanker. Manfaat sambiloto tak berhenti di sana. Ekstraknya juga mampu menghambat perkembangbiakan Plasmodium berghei—parasit penyebab malaria. Yang berperan penting adalah zat neoandrografolid dan deoksandrografolid. Khasiat lain, mengatasi diare akibat bakteri Escheriscia coli. Andrografolid dan neoandrografolid menunjukkan kemampuan setara ioperamide alias imodium, obat diare paling populer.
Selain pahit, sambiloto bersifat dingin. Makanya ia berkhasiat membersihkan dan menghilangkan panas dalam, menghilangkan lembap, menawarkan racun, sampai menghilangkan bengkak dan sakit.
Tanaman segudang khasiat itu diduga berasal dari India lalu diintroduksi dan dibudidayakan sebagai tanaman obat di berbagai negara Asia seperti China, Thailand, Malaysia, dan Indonesia. Di India Barat dan Amerika Tengah, sambiloto menjadi tanaman hias.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar